MENGENAL DAN
MENGETAHUI
SEPUTAR KEPUTIHAN
HAMPIR
semua perempuan pernah mengalami keputihan. Bagi sebagian perempuan, keputihan
sering dianggap sebagai hal yang normal. Padahal pendapat tersebut tidak
sepenuhnya benar, karena ada keputihan yang dapat menjadi petunjuk adanya
penyakit yang harus diobati. Lantas, bagaimana kita bisa membedakannya?
Dokter
umum Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) Otto Rajasa mengatakan,
secara umum keputihan atau pek tay disebabkan oleh sepuluh penyebab. Akan
tetapi keputihan yang tidak normal dan harus mendapat pengobatan serius dapat
disebabkan oleh empat penyebab.
Pertama,
adalah keputihan disebabkan oleh vaginitis non spesifik. Ciri-ciri cairan
keputihannya antara lain berwarna abu-abu dengan garis darah, encer, sangat
banyak dan sangat bau. Penyebabnya, bisa dikarenakan tumor baik jinak maupun
ganas.
”Obat
untuk penyakit ini rata-rata dengan obat minum antibiotik,”
kata pria yang akrab disapa dr Otto itu.
Dikatakan,
penyebab kedua adalah keputihan yang disebabkan oleh jamur Candida Albicans.
Ciri-cirinya cairan putih encer, banyak, bau apek, kadang buang air kecil panas
dan gatal-gatal di sekitar daerah Miss V. Ketiga, keputihan disebabkan oleh
parasit trichomonas vaginalis. Ciri-cirinya kuning kehijauan, berbusa sangat
banyak, gatal dan berbau busuk. “Apabila ini penyebabnya maka obatnya berupa
anti parasit metronidazole minum 7-10 hari,” ucapnya.
Penyebab
keputihan keempat, disebabkan oleh kuman Gonorea/Raja Singa, suatu penyakit
menular seksual yang ditularkan lewat hubungan kelamin. “Ciri-cirinya,
cairan kuning kental, sangat banyak, panas, gatal, dan sakit saat buang air
kecil. Obatnya dengan antibiotik dosis tinggi bisa injeksi ataupun minum,” sebutnya.
Ditambahkan,
penyembuhan keputihan yang tidak normal ini tidak langsung instan dengan sekali
minum obat, tapi memerlukan beberapa hari pengobatan. Disamping itu,
penderitanya juga harus melakukan tes apus vagina, yaitu cairan vagina
diusapkan pada kaca obyek untuk dilihat dibawah mikroskop agar dokter mengetahui
secara pasti penyebab dan obatnya.
Lebih
lanjut dikatakan, untuk mencegah terjadinya keputihan yang berbau dan tidak
normal ini, salah satu caranya adalah dengan tes Pap Smear. Bagi wanita mulai
usia 18-65 tahun disarankan tes Pap Smear setiap 1-3 tahun sekali.
Otto
mengatakan, keputihan sebaiknya diobati sejak
dini, begitu timbul gejala. Karena keputihan kalau sudah kronis dan berlangsung
lama akan lebih susah diobati. Selain itu kalau keputihan yang dibiarkan bisa
merembet ke rongga rahim kemudian kesaluran indung telur dan sampai ke indung
telur dan akhirnya ke dalam rongga panggul.
“Keputihan
harus diwaspadai, karena keputihan adalah gejala awal dari kanker mulut rahim.
Jadi, jangan sampai terlambat untuk tahu apa yang menjadi penyebab keputihan.
Yang pasti jangan pernah anggap remeh keputihan,”
tegasnya.
Baca juga artikel menarik lainnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar