EMPAT
HERBAL
PENANGKAL
BAU MULUT
Proses
metabolisme tubuh selama bulan puasa memungkinkan munculnya persoalan bau
mulut. Meski wajar, tak ada salahnya jika Anda mencoba menangkalnya dengan
mengambil manfaat beragam bahan alami.
Karena
bau mulut orang berpuasa bernilai pahala, sebagian orang tidak terlalu
memedulikannya. Soal benarkah bau mulut cenderung meningkat pada masa puasa
daripada hari biasa, sejauh ini belum ada jawaban pasti.
Cara
paling mudah untuk meredam bau mulut selama berpuasa tentu saja rajin
membersihkan gigi, terlebih setelah makan sahur. Parahnya, kebiasaan ini juga
tidak mudah bagi sebagian orang. Selesai sahur, banyak orang malas gosok gigi,
malah langsung tidur lagi. Padahal, setelah 30 menit tak makan, keasaman mulut
akan meningkat karena sisa asam tidak diangkat.
Untuk
menetralkan bau mulut sekaligus membuat napas lebih bersahabat selama berpuasa,
Anda bisa memanfaatkan beberapa ramuan alami berikut ini.
Baca juga artikel lainnya terkait Solusi Herbal Ejakulasi Dini; Madu Kuat Super Tonik, Minyak Lintah Hitam
Papua, Hajar Jahanam Mesir
Cair, Herbal Kuat Ar Rijal, Masker Payudara “si
Mengkel”
·
Cengkih
kurangi peradangan
Dalam
jurnal tanaman obat Indonesia tahun 2005 disebutkan bahwa cengkih memiliki
kandungan minyak asiri (15-20 persen) dan eugenol (60). Minyak asiri ini
dikembangkan oleh beberapa produsen jamu nasional sebagai bahan baku untuk
ramuan tolak angin atau sebagai peluruh gas dalam perut atau masalah pencernaan
lainnya.
Minyak
cengkih mampu memperbaiki fungsi lambung sehingga pencernaan menjadi lebih
baik. Selain itu, minyak cengkih diyakini mampu mengurangi peradangan,
khususnya yang terjadi pada selaput lendir mulut dan tenggorokan sebagai salah
satu pemicu timbulnya bau mulut.
Untuk
mendapatkan khasiatnya sebagai obat kumur penangkal bakteri bau mulut, berikut
cara meramunya:
Ambil
3-5 bunga cengkih. Seduh dengan air secukupnya lebih kurang 5 menit, lalu
dinginkan. Gunakan air ini untuk berkumur.
Cara
lain, ambil beberapa butir cengkih kering. Tumbuk sampai hancur, rendam dalam
segelas air hangat. Setelah 30 menit, airnya dapat digunakan untuk
berkumur.
·
Sirih
kaya asiri
Daun
sirih dijadikan bahan utama untuk menginang karena dianggap dapat menguatkan
gigi, menyembuhkan luka kecil di mulut, menghilangkan bau mulut, dan
menghentikan perdarahan gusi. Tradisi masyarakat itu menggelitik para ilmuwan
untuk membuktikan khasiat daun sirih secara klinis.
Dari
penelitian yang dilakukan di Laboratorium Biokimia Institut Pertanian Bogor
(IPB) terungkap, minyak asiri dalam daun sirih memiliki aktivitas antibakteri
yang cukup besar.
Cara
meramu: Cuci bersih beberapa lembar daun sirih lalu direbus dengan 1,5 gelas
air. Setelah dingin, air rebusan ini digunakan untuk berkumur setelah gosok
gigi.
Ambil
10-15 lembar daun sirih merah yang telah dicuci bersih, rebus dengan 400 cc
(dua gelas air) hingga tersisa 200 cc, lalu saring. Selagi hangat, gunakan air
untuk berkumur-kumur setelah sahur.
Baca juga artikel lainnya terkait pengobatan Asam Lambung; Madu Kuning Sehat
Lambung (MASELA), Minyak Zaitun Ruqyah Cair
250 ml, KhasiatBuah Lemon
·
Kayu
manis samarkan bau mulut
Kayu
manis merupakan rempah-rempah berbentuk kulit kayu yang biasa dimanfaatkan
sebagai penambah cita rasa masakan atau kue. Selain itu, herba ini juga dikenal
memiliki berbagai khasiat, termasuk mengurangi bau tak sedap yang keluar dari
mulut saat berpuasa.
Berkat
khasiatnya itu, kayu manis dikembangkan sebagai bahan campuran permen karet,
industri jamu, dan produk kecantikan. Sifat kimia kayu manis ialah hangat,
pedas, wangi, dan sedikit manis. Kandungan zat kimianya antara lain minyak
asiri, safrole, tanin, sinamadehide, eugenol.
Riset
terbaru di Amerika Serikat menunjukkan, penggunaan kayu manis dalam permen
karet dapat mengatasi masalah bau mulut. Rupanya kayu manis tidak hanya mampu
menyamarkan aroma yang tak sedap, tetapi juga mengandung zat yang dapat
menurunkan konsentrasi bakteri di dalam mulut.
Untuk
memanfaatkan kayu manis sebagai obat kumur penghilang bakteri penyebab bau,
cukup mudah. Rebus dua batang kayu manis dengan air secukupnya hingga mendidih.
Setelah dingin, airnya dapat digunakan sebagai obat kumur.
Baca juga artikel terkait Pengobatan Ruqyah; Madu Ruqyah Syar’iyah
(MARSYA), MinyakZaitun Ruqyah
(MIZAR), Sabun Bidara Ruqyah, Speaker QuranAl
Maghfiroh
·
Kapulaga
antibakteri yang sejuk
Di
kalangan penggemar herba, kapulaga terkenal sebagai ekspektoran sekaligus
antibakteri. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rahasia khasiat itu ternyata
berasal dari kandungan minyak asiri sineol.
Sineol
yang serupa, tetapi tak sama dengan eukaliptol kayu putih, ini lebih pedas.
Namun, bila dijadikan obat kumur, maka hasilnya terasa sejuk. Bahkan, bahan ini
biasa digunakan untuk membuat pepermin palsu.
Ada
dua cara untuk mendapatkan khasiat kapulaga:
Untuk
pengobatan luar, rebus atau haluskan semua bagian tumbuhan kapulaga. Lalu
airnya atau adonan halusnya dibalurkan ke bagian yang sakit.
Untuk
obat kumur, biji kapulaga ditumbuk lalu direbus dan air saringannya diminum.
Cara
lainnya, biji kapulaga direbus dengan air bersih. Setelah masak dan dingin, air
rebusan dapat digunakan untuk obat kumur. Berkumurlah setelah gosok gigi,
seusai makan sahur tentunya.
Agar
mendapatkan khasiatnya secara maksimal, biasanya sebelum digunakan, buah
kapulaga disimpan dalam bentuk utuh alias tidak dikupas. Baru ketika hendak
digunakan, kupas kulit luarnya kemudian ambil bijinya.
Referensi : http://www.dechacare.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar